Maafkan Aku

Maafkan aku Bunda... Aku belum dapat memberikan yang terbaik untuk Bunda. Aku belum dapat lulus studiku di perguruan tinggi ini. Maafkan aku Bunda... :( Aku belum mengikhtiarkan pendidikan ini dengan maksimal. Aku belum menghargai waktu, kesempatan dan hidupku ini. Maafkan aku mengecewakanmu Bunda. Maafkan aku yang belum bsa membuatmu bangga Bunda. Maafkan aku yang sombong ini, Bunda...
Jangan sok merasa sudah baik, berusaha memperkaya diri hanya untuk merasa bisa segala sesuatu di depan orang lain. Melakukan sesuatu hanya untuk menghibur diri, memperkaya diri agar hanya menjadi hebat tapi bukan memang melakukannya untuk sesuai keinginannya sendiri. Hidup ini sesungguhnya tidak pernah mudah, dan hidup ini keras.

Hidup ini adalah penuh perjuangan dan makna.

Hidup ini harus diperjuangkan dengan maksimal dan dipertimbangkan dengan matang.
Ada banyak hal yang bisa diraih, bisa diusahakan dan bisa diulangi lagi, tapi Waktu dan kesempatan tak kan pernah bisa diulang lagi. Itulah yang takkan pernah bisa kau dapatkan lagi. Waktu akan berjalan cepat bila kau tak memanfaatkannya dengan maksimal. Fokuslah mengerjakan apa yang harus kamu kerjakan. Jangan sombong. Janganlah kau remeh, santai, sok merasa sudah baik, sudah berusaha maksimal dalam menempuh studi, mengharap kelak kerja dan masa depan harus cerah dan seolah kaulah yang terbaikpun. Padahal itu bukan kau. Janganlah kita tidak berpikir. Jangan pernah main-main dalam hidup. Jangan merasa sudah melakukan paling baik. Ketahuilah dunia luar dan kerja nanti akan jauh lebih keras dibanding studimu pun di bangku kuliah ini.

Menjadi diri sendiri yang penuh kekurangan, mungkin juga alay, suka marah, suka upload/pasang fotonya dan terlihat berlebihan itu lebih baik daripada berusaha bijaksana, baik, sempurna, namun itu bukan dirinya sendiri yang sebenarnya. Kelak setiap yang menjadi pribadinya sendiri juga akan menemukan akhir yang bahagia. Percayalah.
"Aku lebih baik membenci siapa yang diriku, daripada aku menyukai siapa yang bukan diriku."
(Kurt Cobain)
Siapa diri kita itu bisa jadi kita yang sering marah, menyalahkan pasangannya bila tak sesuai dengan keinginan diri kita, sering protes, namun dalam hati kita mencintainya; tetapi itu semua adalah sesungguhnya apa adanya diri kita, hanya menolak apa yang tidak sesuai dengan hati kita. Itu semua tidaklah mengapa. Karena jika memang saling menyayangi dan jujur, pastilah kelak akan bersama jua. Hidup ini bukan sekadar kata-kata. Janganlah kamu berkata bila itu hanya sekedar kamu sok bijak dibanding orang lain, jangan berkata-kata bila belum pernah mengalaminya, jangan berkata mendahului orang yang bahkan sudah pernah mengalaminya. Jangan banyak berkata.
Hargailah orang lain. Jangan hanya menganggap apa yang dilakukan orang lain itu alay.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar