Seseorang yang Lebih dari Istimewa

Terkadang aku merasa rindu padamu. Padamu sosok yang mendamaikan hati. Setiap tutur kata dan lakumu membuat hatiku merasa tenang. Aku kesepian. Dia bagaikan malaikat penolong saat aku terjatuh dahulu. Dialah yang telah menyelamatkan aku dari hancurnya hatiku oleh cinta. Ia mau menerimaku, bahkan mencintaiku lebih dari yang kutahu. Dia menyayangiku setulus hatinya. Dia tak pernah menyakitiku. Dia bahkan sangat mencintaiku. Dia lelaki yang berbeda.

Akan tetapi, aku malah meninggalkannya. Membuatnya terpuruk, terluka.  Hal yang seharusnya tidak pernah boleh aku lakukan (T.T). Aku sangat menyesal. Kini aku benar-benar menyesal Tuhan... Maafkan aku. Aku mungkin telah berkali-kali mengecewakannya, menyakitinya tanpa dia sadari. Perkenalan yang singkat pada kami, tidak cukup membuatku dapat mencintai dia seperti seseorang yang memang sudah kukenal betul sifat dan perilakunya. Hal ini berlainan dengannya, ia justru mencintaiku dengan hati tulusnya, menerimaku. Ia selalu melindungiku, ia tak pernah membiarkanku terluka oleh siapapun. Ia merawatku ketika sakit, memberi perhatian padaku kapanpun, menjemputku sepulang sekolah, mengantarkanku pada tempat yang ingin kutuju. 

Kekecewaan dan sedikit luka yang kualami karena kekasih pertamaku membuatku buta akan cinta. Aku tak lagi dapat melihat cinta yang sebenarnya. Menerima cinta seorang laki-laki yang baru kukenal. Seorang laki-laki yang belum kukenal betul bagaimana sifat dan perilakunya. Seseorang yang aku sendiri tidak tau apakah aku sebenarnya mencintainya atau tidak, namun aku menerima begitu saja tanpa berpikir. Hal ini membuat aku tidak tau bagaimana aku seharusnya memperlakukan seseorang dengan baik. 
Luka oleh kekasih pertamaku membuatku menjadi buruk, tak lagi menjadi diriku sendiri. Bagiku semua laki-laki di dunia ini buruk. Semua laki-laki tidak punya hati. Hal itulah yang membuatku memperlakukan seseorang biasa-biasa saja, bahkan aku tidak begitu memperhatikannya. Aku sudah tidak dapat menyadarinya. Sedikit saja kata yang salah terucap dari bibirnya kepadaku, aku akan langsung tersinggung padanya. Aku kesal, marah, benci sama dia, namun aku tak pernah berani dan mampu menjelaskan perasaan kesal ini padanya. Hal inilah yang membuatku semakin kesal padanya. Hal ini membuat kami tidak terbukasaat menjalani hubungan ini.

Kini, seseorang itu sudah tidak dapat kembali lagi. Seseorang yang baik. Seseorang yang tak pernah menyakitiku. Maafkan aku yang tidak pernah mengerti tentang perjuangan dan ketulusan. Seseorang yang lebih dari istimewa.

Mulai sekarang aku hanya akan menerima seseorang yang aku benar-benar mencintainya. Aku akan berusaha untuk berjuang dan menghargai perjuangan orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar